ERANYA CLOUD COMPUTING BIKIN BEBAS KERJA DARIMANA AJA!

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika berlibur ke pantai, Anda melihat beberapa orang menggunakan bikini atau celana pendek bukan hanya sedang berjemur namun mereka fokus pada gawai laptop maupun tablet untuk bekerja? Fenomena ini semakin lazim dilakukan tidak hanya di cafe untuk bekerja bahkan di tempat liburan seperti, pantai, danau bahkan tepi sungai selama satu faktor terpenuhi yakni koneksi internet. Utamanya di era digital saat ini strategi dalam menumbuhkan budaya Work From Anywhere (kerja dari mana aja) menjadi pilihan para pengusaha dalam segi penurunan biaya operasional perusahaan. Strategi ini secara ajaib juga membantu meningkatkan tingkat produktifitas pekerja hingga 4,4%.

Kebebasan berselancar atau mengakses data di dunia maya perlu menjadi perhatian khusus pelaku usaha dalam mempersiapkan strateginya untuk menumbuhkan budaya WFA (work from anywhere). Apa lagi ketika hal ini sudah berbicara mengenai tingkat kemanan ketika mengakses, dan mengelola data perusahaan. Sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan juga investasi yang harus dikeluarkan dari segi infrastruktur maupun sistem yang akan digunakan.

Dalam dunia Information Technology (IT), ada 2 jenis infrastruktur yang cocok digunakan untuk mendukung budaya WFA yakni infrastuktur on-premise dan infrastruktur cloud. Kedua infrastruktur ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika melihat tantangan dalam kebutuhan bisnis seperti: terbatasnya tenaga administrasi dan kontroling IT untuk standby 24/7 hari, terbatasnya pada biaya investasi perangkat server fisik, serta adanya kebutuhan berinovasi dengan cepat. Maka Infrasrutktur yang tepat untuk memfasilitasi kebutuhan ini adalah dengan menggunakan infrastruktur cloud computing. Mengapa demikian?

  1. Cloud Computing terjangkau kerena tidak memiliki server fisik in-house dimana perusahaan tidak perlu bertanggung jawab memelihara sepenuhnya pada proses dan isu yang akan terjadi.
  2. Cloud Computing mudah dalam skalabilitas layanan karena pengaturan resource dalam sistem cloud dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Contoh layanan yang dapat di-skalabilitas dalam cloud computing adalah Software as a Service (SaaS), Infrastruktur as a Service (IaaS), dan Platform as a Service (PaaS).
  3. Cloud Computing dapat diandalkan karena mudah diakses darimanapun serta memberikan performa ‘always on‘ walaupun salah satu komponen di dalam sistem mengalami kegagalan.

Diperkirakan keuntungan pasar ASEAN dalam penggunaan Infrastruktur Cloud Computing mencapai US$40.32 juta pada tahun 2025. Di Indonesia sendiri, tercatat 41% menerapkan cloud computing dalam bisnis disektor lembaga keuangan, penjualan grosir dan eceran, transportasi, gudang dan komunikasi, serta industri kreatif.

Berdasarkan dari data tersebut jelas bahwa layanan cloud computing menjadi pilihan utama yang “wajib” dalam menunjang kebutuhan bisnis yang memerdekakan budaya WFA di era digital saat ini. Lalu, apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan bekerjasama dengan penyedia jasa layanan cloud computing yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dalam berbisnis?

3 Hal Utama Memilih Provider Cloud Computing

Menjamurnya provider (penyedia jasa layanan) cloud computing dengan berbagai penawaran dan jenis-jenis product untuk mendukung kebutuhan perusahaan, terkadang membuat kita bingung memutuskan akan bekerjasama dan mana kah kebutuhan yang paling cocok dengan bisnis kita. Maka dari itu 3 hal utama berikut ini penting untuk dipastikan sebelum bekerja sama dengan provider cloud computing.

1. Pastikan minimal standar tier data center untuk infrastruktur cloud computing berada pada Tier 3.

Dalam infrastruktur cloud computing tidak lepas dari peran data center (pusat data). Data center merupakan sebuah pusat pengolahan dan pemrosesan data yang menjadi inti dari semua aktivitas data digital yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Maka dari itu diperlukan tingkatan teknologi dan keamanan dalam data center untuk menjamin uptime kinerja server selama 24 jam setiap harinya dikarenakan data center harus diakses setiap saat. Mengapa minimal infrastuktur cloud computing harus berada pada tier 3?

Tingkatan teknologi dan keamanan data center yang berada dalam Tier 3 disebut juga Concurrently Maintenable Site Infrastructure. Data center yang ada dalam Tier 3 memiliki standar internasional dari segi infrastuktur, fasilitas dan keamanan dengan tingkat uptime 99.982%. Bisa diartikan dalam setahun data center yang ada dalam Tier 3 memiliki waktu downtime maksimal 1.6 jam setahun.

Tingkatan teknologi dan keamanan tertinggi dalam data center berada dalam Tier 4 atau yang disebut juga Fault Tolerant Site Infrastructure dengan tingkat uptime 99.995% sehingga waktu downtime maksimal dalam setahun adalah 30 menit.

2. Memiliki jaminan support dan sertifikasi keamanan.

Selain memastikan infrastruktur yang akan digunakan dalam cloud computing. Sangat penting untuk melakukan audit dan memeriksa penyedia jasa layanan cloud computing memenuhi beberapa aspek sertifikasi keamanan dan memberikan layanan teknikal support. Beberapa yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

  • Memiliki sertifikasi ISO 9001 dan ISO 27001. Sertifikasi ISO 9001 merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi Internasional untuk memberikan jaminan sistem manajemen mutu produk atau jasa untuk menghasilkan kualitas terbaik. Sedangkan ISO 27001 merupakan sertifikasi yang dikeluarkan Badan Sertifikasi Internasional untuk memberikan jaminan sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) dalam mengelola dan mengendalikan risiko keamanan informasi untuk melindungi serta menjaga kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) informasi.
  • Memberikan layanan teknikal support 24/7. Memastikan bahwa penyedia jasa layanan cloud computing mampu untuk membantu mengawasi, memelihara dan penyelesaian isu 24 jam setiap harinya.

3. Memiliki layanan Backup & Disaster Recovery.

Walaupun cloud computing dan jaminan sertifikasi telah dipenuhi oleh penyedia layanan, ada baiknya untuk memastikan fitur terpenting lainnya yakni layanan backup & disaster recovery. Hal ini diperlukan karena penyebab yang dapat membahayakan sumber daya IT dapat terancam seperti bencana alam, human error, serangan virus ransomware dan malware hingga pelanggaran keamanan. Isu tersebut selain menghambat interaksi antar perusahaan dengan konsumen, juga mengurangi produktivitas kerja internal, bahkan kehilangan atau hancurnya data penting milik perusahaan maapun pelanggan.

Tak perlu khawatir di Eranya Cloud Computing

Menemukan penyedia layanan cloud computing menjadi satu tantangan tersendiri apa lagi jika penyedia layanan berada di luar negeri. Namun kini tak perlu khawatir karena EranyaCloud penyedia layanan cloud computing di Indonesia telah memenuhi 3 hal utama dasar penyedia layanan cloud computing terbaik. Eranyacloud juga memberikan jaminan layanan (service level agreement) 99.9% dengan teknologi CPU lebih cepat 5x dibanding dengan CPU standar server cloud computing.

“Enterprise Grade Cloud in Minutes”

EranyaCloud

Pilihan produk layanan dari EranyaCloud dapat menyesuaikan kebutuhan pengusaha seperti Compute, Kubertas, VPN Gateway, Object Storage hingga Backup Protect & Disaster recovery. Serta masih banyak hal produk lain yang bisa menunjang kebutuhan bisnis Anda.

Product Layanan EranyaCloud

Jadi masih ragukah Anda menentukan provider layanan cloud computing terbaik di Indonesia? Konsultasikan kebutuhan bisnis anda dengan EranyaCloud dan temukan produk layanan cloud computing yang cocok dengan kebutuhan anda.

“EranyaCloud bikin merdeka di era digital, bebas khawatir menggunakan infrastruktur cloud computing.” 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *