CERITA PENDAKIAN KEDUA KE RINJANI SAMBALUN – TOREAN

Halo semua, apa kabar? Sebelum aku bahas tentang ittenary perjalanan, di pendakian keduaku Ke Rinjani lintas jalurSembalun-Torean. Adakah dari kalian yang sudah membaca ceritaku yang hampir hipotermia di pendakian pertamaku ke Rinjani? Hehehe.. Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, Aku benar-benar mempersiapkan pendakian kali ini secara matang. Dimulai dengan perubahan kebiasaan yang aku praktekan sejak pertengahan tahun 2022.

19 Mei 2022, seorang kawan lama tiba-tiba menanyakan kabarku dan mengajaku untuk naik gunung. Namanya Kithil, kita terakhir bertemu 3 tahun yang lalu saat pendakian gunung merbabu. Menurutnya, walaupun kami terhitung jarang berkomunikasi namun ketika Kithil ingin mendaki Gunung, dia ingat sama aku. Jujur saja hal ini membuat aku senang  ?.

Ngomong-ngomong soal jalur torean ini, aku sempat dengar dari kawanku Azmi. Kalo jalur Torean ini merupakan track panjang dengan pemandangan yang luar biasa memanjakan mata hingga menghilangkan lelah. Dari sini aku semakin penasaran dan mulai cari info di Youtube soal jalur torean. Alhasil aku semakin tergelitik tidak sabar ingin mengeksplore jalur torean.

Okeh, mari kita bahas ittenary dari perjalanan ini. Sesuai kesepakatan dengan Kithil bahwa kami akan menyewa porter dan guide untuk perjalanan ini, karena kami sama-sama tidak mengenal jalur Torean dan Taman Nasional Gunung Rinjani mewajibkan untuk menggunakan jasa guide ketika mendaki. Kami menggunakan jasa trekker trip Rinjani Trekker. Pelayanan dari Rinjani Trekker ini sudah komplit banget deh, kita akan di jemput di titik yang disepakati ketika tiba di Lombok untuk langsung menuju ke basecamp Rinjani Trekker di Sembalun.

Ittenary Perjalanan Mendaki Ke Rinjani

DAY 01

Seperti biasa berpergian backpaker adalah Jalan Ninjaku. Jadi aku berangkat dari Surabaya menuju Lombok melalui jalur laut dengan armada Kapal Laut KM Kirana 07 dengan waktu tempuh 13 jam perjalanan. Untuk tiket bisa dibeli secara online atau offline di Pelabuhan Tanjung Perak. Beruntungnya aku karena bisa menghemat lebih banyak dengan waktu yang tidak terlalu lama. Kenapa aku bilang waktu tidak terlalu lama, karena KM Kirana 7 ini berangkat jam 2 siang dan sampai di Lombok pukul 8 pagi. Serunya juga karena kapal KM Kirana 7 ini melewati sisi utara Pulau Jawa dan Bali, jadi signal Internet masih bisa kita nikmati. Buat yang pengen puasa dari sosial media aku sangat merekomendasikan naik kapal adalah pilihan yang sangat tepat.

DAY 02

Setibanya di Lombok, tepatnya di Pelabuhan Lembar saya naik angkutan umum untuk mengantar saya ke Kota Mataram. Ini juga pengalaman pertamaku menikmati angkutan umum di Pulau Lombok ini. Angkutan umum ini biasa standby di pintu keluar pelabuhan dan akan berangkat katika supir angkutan umumnya merasa siap untuk berangkat. Jadi ketika naik angkutan umum di pelabuhan ini, jangan berekspektasi untuk berangkat cepat. hihihi ?. Tidak perlu khawatir karena bapak supir angkot di kota Mataram ini baik-baik jadi beliau akan mengantarkan langsung ke tempat tujuan. Saat itu saya bilang aku bilang ingin ke gili trawangan, beliau dengan sigap memberikan rekomendasi untuk naik Angkot selanjutnya jurusan Mataram-Tadjung supaya saya bisa turun di Pelabuhan Pemenang untuk bisa nyebrang ke Gili Trawangan. Bahkan beliau menemani dan mengajak ngorbol sampai angkot Mataram-Tadjung tiba. Yang aku salut lagi dari Bapak Supir ini walau terbatas dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia, beliau sangat berusaha membuat saya tidak kesepian. Sangking serunya obrolan kami yang kadang putus nyambung, aku sampai lupa untuk foto sama Bapak Supirnya dan lupa menanyakan nama ?.

Ketika angkot Mataram-Tadjung tiba, Bapak supir Lembar-Mataram berkomunikasi dengan Bapak supir Mataram-Tadjung tentang tujuanku. Akupun dipersilahkan untuk duduk di depan. Angkot Mataram-Tadjung ini seperti aku sebutnya sih mobil Kol berbeda dengan angkot mobil ceri. Di atas Angkot ini banyak barang dan bakul-bakul besar yang bisa ditemui ketika ke Pasar traditional. Sedangkan, Di dalam angkot sudah ada banyak ibu-ibu aku rasa ibu-ibu ini usai berjualan di Mataram dan akan kembali pulang. Bapak Supir Angkot Mataram-Tadjung ini orangnya tidak seramah Bapak supir sebelumnya, beliau ini marah-marah terus sepanjang perjalanan apa lagi sama penumpang ibu-ibu dibelakang, tiap cari penumpang juga calon penumpangnya di teriak-teriakin. Herannya penumpangnya woles aja gitu, aku yang disampingnya udah kayak ga berkutik takut gerak dikit kena semprot ?. Gokilnya lagi, Bapak Supir ini ga pernah kenal yang namanya cukup dan takut, tiap ada penumpang berdiri di pinggir jalan selalu disuruh naik padahal situasi di dalam angkot sudah sesak sekali. Terus lagi ketika masuk daerah Lembah Sari yang jalurnya berkelok naik turun ditambah hujan deras beliau tetep mengendarai dengan kecepatan normal dan tanpa menyalakan wiper. Asli pada saat itu aku udah banyak-banyak berdoa sih.

Lanjut masih di hari kedua, sesampainya di Pelabuhan Pemenang, Aku langsung beli tiket di counter pelabuhan dan harganya sangat terjangkau. dalam waktu tempuh 40 menit sampai akhirnya di Gili Trawangan. Di Aku menghabisakan 3 Hari di Gili Trawangan.

Day 05

Setelah check out dari penginapan di Gili Trawangan, Aku langsung balik ke Pelabuhan Pemenang. Disini aku akan dijemput oleh rombongan Rinjani Trekker yang sudah menjemput Kithil dan teman-teman lain di Bandara. Pelabuhan pemenang ini searah perjalanan menuju Ke Sembalun, jadi buat kalian yang misal mau santai di Gili setelah mendaki Rinjani bisa lewat pelabuhan ini. Perjalanan menuju Sembalun memakan waktu kurang lebih 2.5 jam dari pelabuhan Pemenang. Namun karena pada saat kami berangkat ini tepat tanggal 17 Agustus 2022, jadi kami sempat terjebak pawai karnaval di daerah Bayan sehingga waktu tempuhnya jadi 3 jam.

Jam 17:00 Kami sampai di basecamp Rinjani Trekker di Bawa Nao. Selain aku, Kithil dan temannya yang bernama Dandy. Ada dua pendaki yang ikutan rombongan kita juga bernama Vievie dan Azi. Enggak Banyak aktifitas yang kita lakuin di hari pertama ini, kami lebih banyak ngobrol dan kenalan dengan para guide dan porter yang nanti akan bantuin perjalanan pendakian kita.

Day 06

Hari trakking pun dimulai, Kami start keluar dari basecamp jam 07:00 WITA untuk sarapan dan registrasi Simaksi ke TNBTS. Start Trekking di jam 09:00 WITA. Beda dengan pengalaman pertama mendaki dimana kami camp di post 4. Di perjalanan kali ini kami langsung menuju ke Plawangan. Total perjalanan dari Bawa nao ke Plawangan memakan waktu 9 Jam perjalanan. Sangat melelahkan ?‍?.

Catatan: Ketika mendaki di musim panas seperti bulan Agustus di Rinjani tidak mendapatkan cuaca yang cerah, lebih sering berkabut dan hujan. Bahkan di plawangan berkabut. Hal ini memberikanku pengalaman dua musim yang istimewa dengan pendakianku sebelumnya.

Day 07

Kami bangun pukul 01:00 WITA untuk malanjutkan perjalanan summit menuju puncak. Awalnya kupikir aku tidak akan ke puncak lagi dan memilih tinggal di tenda untuk beristirahat. Tapi karena aku tidak tega melepas Kithil submit sendirian karena ternyata Dandy, temannya juga sudah pernah sampai ke puncak. Hmm… Jadilah ikut summit sambil mentes apakah perubahan kebiasaan yang aku lakukan ini berdampak.

Puji Tuhan, 5 jam 17 menit saat summit aku tidak lagi mengalami hipotermia, dan kuat sampai puncak. Sayang-nya pada saat di puncak ada kabar duka dimana salah satu pendaki ada yang terjatuh dari puncak hingga meninggal. Buat kalian yang naik ke puncak tolong untuk berhati-hati ya saat merayakan keberhasilan.

Turun dari puncak, kami langsung beriistirahat karena jam 12 siang harus segera turun ke Danau Segara anak. Disini mentalku benar-benar diuji. 4 Jam jalanan turun dan terjal membuat lututku serasa memberontak, apa itu bonus? jangan pernah masuk dipikiran jalur yang landai dan nyaman. ternyata jaaauuuhhh sekali dari sembalun ke danau segara anak ini.

Sampai di Segara anak, kami beristirahat sejenak, lalu memutuskan untuk mandi di mata air panas bernama Aiq Kalak. Rasanya setelah seharian berjalan lebih dari 9 jam, berendam di air panas serasa meluruhkan letih di badan dan membuat rileks otot-otot terutama otot pada lutut. kurang lebih 30 menit sudah aku berendam di mata air ini.

Saat jalan kembali menuju tempat camping, aku terjatuh karena terperleset di batu sehingga membentur kepala dan kelopak mata kananku luka karena hantaman batu dan bingkai kacamata yang aku gunakan. Disini aku menangis karena sakit dan malu menjadi satu. Akhirnya malam itu ku akhiri dengan tidur nyenyak walaupun ngilu dan memar yang kurasakan.

Day 08

Pagi harinya, setelah meikmati tenangnya danau segara anak, kami bersiap-siap untuk melewati jalur terindah di Gunung Rinjani. Kami start pukul 08:00 WITA dengan total perjalanan 8 Jam non-stop sampai di basecamp Torean.
Kami sampai di Kebun Jagung Torean pukul 17:00 WITA, dan menunggu antri Ojek untuk mengantar kami ke basecamp Torean, karena kami sudah tidak sanggup lagi berjalan. Standarnya untuk lintas jalur seperti ini harus 4 hari 3 malam dimana dari segara anak, berhenti untuk bermalam dahulu di pos Birisan Nangka. Namun karena keterbatasan waktu yang kami miliki, maka kami memilih untuk gas 3 hari 2 malam lintas jalur dengan rata-rata setiah hari berjalan sejauh 8-9 jam dengan medan yang curam dan terjal.

CATATAN: Biaya tambahan yang aku keluarkan ketika pendakian ini adalah biaya Ojek, tip untuk para porter dan guide.

Puji Tuhan kami semua diberikan kesehatan karena di malam harinya kami merayakan keberhasilan perjalanan ini dengan menikmati Ayam Taliwang.hahahaha

BIAYA-BIAYA

Untuk biaya ittenary pengeluaran yang aku keluarkan dari perjalanan pendakian ini sebagai berikut:

Biaya ittenary selama di lombok

Kalian bisa juga menonton rekapan perjalananku selama di Lombok di Youtube channelku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *