Plot Twist Saya Ada di Tahun 2018

foto by @dickysetah

Tepat satu tahun tulisan ini saya buat, tepat satu tahun pula saya vakum dari menulis Blog. Domain saya sempat tidak terurus dan banyak tulisan yang hanya menjadi draft dan ketika saya buka kembali lupa ingin menulis apa. Tulisan kali ini paling panjang yang pernah saya buat. Saya peringatkan ini panjang dan lama.

2018 menjadi tahun perjuangan saya, selama 1 tahun terakhir hitungnya mulai 13 November 2017 (hehehe) saya bergelut dengan diri saya sendiri. Banyak hal yang terjadi di 2 tahun terakhir yang membuat saya menjadi berantakan dan kacau. Ngomong-ngomong soal bergelut dengan diri sendiri itu apakah saya menang? Tunggu dulu, sabar. Mari kita mulai dulu dengan apa saja yang saya perjuangkan.

Karir mau dibawa kemana?

Akhir 2017 tepat di Bulan ini juga saya mengalami kegalauan akan karir saya yang sepertinya tidak menemukan titik terang. Ya, setahun yang lalu di tempat saya bekerjapun sedang melakukan banyak perombakan sistem serta penempatan jabatan-jabatan baru.

Saya bukan orang yang mudah nyaman pada satu jabatan, ditambah lagi ketika dasar ilmu saya yang sama sekali tidak berhubungan dengan pekerjaan saya sebelumnya. Saya merasa stress dengan apa yang saya kerjakan. Alih-alih melakukan dengan baik dan memberikan yang terbaik. Justru yang saya lakukan yang menurut saya baik pada saat penilaian KPI (key performa indeks) Jaaaauuuhhh!!! dari yang saya harapkan. JEBLOK! ibarat sekolah uda dapat nilai merah.

Saya orang dengan latar belakang teknik, ditempat kerja saya 2017 merupakan tahun kedua saya bekerja dan tahun pertama saya menjabat sebagai seorang marketing yang jujur saja kadang saya enggak jelas juga dengan job desk saya. Hahaha.. (ampun bos, kalo bos baca ini maapin yak!) Ya,, gimana enggak jelas terkadang saya harus mengurus soal internal event, membuat tulisan konten blog website kantor, terkadang juga ketemu sama pihak luar untuk urus sponsorship. Intinya saya tidka menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan tersebut, bedanya dengan jabatan saya sebelumnya saya bertugas membantu dan melayani pelanggan hanya saja yang jadi kesamanaan keduanya adalah rutinitas monoton itu penjara buat saya.

Kuliahpun tak berselera

Masih di akhir 2017 merupakan semester akhir saya dalam kuliah, masa-masa Skripsi bukannya malah bersemangat menyelesaikan, selama 2017 saya tidak menampakan wajah saya di depan dosen saya. MENGHILANG…. pheeww seperti balon yang lepas. Saya meninggalkan study saya. Saya menjadi tidak peduli dengan tanggung jawab saya.

Menjadi hilang arah

2017 saya menjadi orang yang hilang arah, saya menanggung depresi sendiri karena tidak ingin merepotkan pihak lain termasuk keluarga. “bodoh” . Dari dulu saya selalu menanggung semua sendiri, menahan sendiri sampai tahun tersebut saya merasa saya benar-benar lelah dan sempat berfikir untuk melarikan diri. Segala bentuk kesenangan saya coba, untuk membuat saya setidaknya melepas lelah sampai pada akhirnya saya menjadi bukan diri saya.

Sampai pada akhirnya, Saya memutuskan untuk melakukan perjalanan petualangan ke Pulau Nusa Penida Bali untuk mengasingkan diri. Pada saat itu saya memberanikan diri bertemu orang-orang baru, memberanikan diri untuk berinteraksi dengan banyak orang asing. 

Plot twist

Bertemu dengan banyak orang baru dan saling bertukar cerita, disitu membuka pandangan dan wawasan saya. Saya banyak mmpelajari hal baru dan berkat dukungan dari orang-orang disekitar, saya berani untuk mengambil langkah memulai belajar kembali hal-hal baru yang belum pernah saya coba sebelumnya. 
Bergabung menjadi tim Human Capital di kantor dan mendapatkan jabatan yang sangat asing di telinga saya “Happiness Officer” membuat saya berfikir apakah saya harus membahagiakan semua orang yang ada di kantor? 
Teryata tidak, hal pertama ketika saya masuk dalam bidang ini saya di instruksikan untuk mengikuti Seminal Be Positive Be You di Bali. Awalnya mengikuti seminar ini hanya ingin jalan-jalan saja ke Bali. Nyatanya melalui langkah saya datang ke Bali sendiri dan mengikuti seminar ini mengubah diri saya. 

Perjuangan 2018

Dalam seminar tersebut saya mengikuti test Energi yang saya miliki, dan sebagai manusia kita semua memiliki energi. Energi dalam diri manusia ini mengandung magnetisme yang dapat menarik apapun yang ada disekitar kita. Pembahasan lengkap tentang Energi ini akan ada pada tulisan saya yang lain, lanjut cerita lagi. Test yang saya lakukan cukup mudah, hanya meletakan tangan saya pada sebuah alat pembca sidik cari yang tertutup dan gelap. selama 3 menit hasil dari pembacaan mesin tersebut muncul dan diketahui dengan hasil Bahwa saya memiliki saluran energi yang tidak seimbang.
Pada gambar energi saya semuanya berbentuk spike dan sangat tidak seimbang dalam setiap energinya. Dari hasil analisa yang muncul dan tebakan dari mentor yang menerjemahkan hal ini kepada saya. 98% tepat, loh kok enggak 100%? iya karena beliau (mentor saya) mengatakan bahwa saya memiliki Energi yang sangat besar serta kurang terkontrol dan saya kurang yakin jika saya memiliki energi yang besar.hehehehe ?. 
Singkat cerita, setelah bertemu dengan para mentor dalam seminar tersebut semakin membuka mata saya untuk semakin membuka diri dan mempelajari tentang menjadi Hyper Humans. Seperti apa saja yang pernah saya pelajari?? dan seperti apa energi yang ada dalam setiap manusia? kita bertemu di cerita esok ya… Sampai Jumpa ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *